Kamis, 19 Januari 2012

AJARAN PEMIMPIN BESAR REVOLUSI BUNG KARNO


Tiap-tiap bangsa memeiliki persoalan-persoalan ekonominya sendiri-sendiri. Ini benar untuk negri-negri kapitalis, ini benar untuk negri-negri sosoalis. Persoalan ekonomi yang kita hadapi masih banyak, tetapi dimana dunia ini tentang persoalan ekonomi bisa berakhir?

Ada satu karunia Tuhan yang ada pada kita dan tidak ada pada bangsa lain. Yaitu  kekayaan alam kita. Sampai-sampai orang mengatakan bahwa Indonesia ini tongkatpun kalau ditancapkan ketanah akan tumbuh. Di Korea batu-batu bisa dirubah menjadi tekstil. Ini disamping membuktikan kelihaian orang Korea, juga membuktikan bahwa alam korea itu tidak sekaya alam kita. Tetapi diantara bangsaku tidak ada yang tahu terimakasih dan tak tahu diri, lalu menjadi malas dan indolent oleh karena hidup dialam yang kaya. Kurang lebih 100 tahun jalan ada kritik terhadap ajaran Karl Marx, yang menyatakan bahwa kalau dalam sosilisme orang bekerja menurut kemampuannya dan mendapat menurut prestasinya, dalam komunisme orang bekerja menurut kemampuannya dan mendapat menurut kebutuhannya". Kata pengkritik itu, kalau orang dituruti kebutuhannya, manusia akan malas. Tetapi Marx membantah kritik ini secara wetenschappelijk. Oleh karena itu, jika misalnya disesuatu Negara sosialis ada kaum yang lebih mementingkan, rekresi,vakansi, malahan pensiun dari pada mementingkan kerja, maka sesungguhnya orang-orang menciderai Marxisme dan membenar-benarkan pengecam Marxisme. Tidak, Marxisme tidak salah, Marxisme juga tidak absolut, maka dari itu Marxisme harus terus dipelajari. Begitu pula tidak salah,sama sekali tidak salah kalau aku mengatakan bahwa negeri yang alamnya kaya raya tidak perlu dan tidak boleh menyebabkan manusia-manusianya malas dan indolent. Aku tidak rela,aku tidak sudi kalau tiap indolent yang dialamatkan kepada kita ahli-ahli Belanda itu diberikan kebenarannya oleh sebagian bangsa kita!
Dengan mental bedjuis kita tidak mampu membangun , Tidak mungkin! Kita harus menganggap karunia Tuhan berwujud alam yang laksana,,rangkaian zamrud dikatulistiwa" itu sebgai challenge, dan kita punya response harus kita wujudkan dalam kerja yang keras dan nantinya dalan masyarakat yang adil dan makmur. Hanya kalau kita sanggup memberikan response yang tepat begibi, maka kita akan mendjadi bangsa yang besar!***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar